Selasa, 10 April 2012

SEJARAH dan TUJUAN TOEFL DI INDONESIA

SEJARAH dan TUJUAN TOEFL DI INDONESIA

TOEFL adalah singkatan dari Test Of English as a Foreign language. TOEFL merupakan sebuah test yang digunakan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris. Test TOEFL berawal dari sebuah proyek ferguson yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa pegawai pemerintah dan mahasiswa. Sejak tahun 1960-an, tes TOEFL dikelola oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi standar-pengujian internasional.

Tes TOEFL adalah merek dagang terdaftar dari Educational Testing Service (ETS) dan diberikan di seluruh dunia. Tes ini pertama kali diberikan pada tahun 1964 dan sejak itu telah diambil oleh lebih dari 23 juta siswa.

Tes ini awalnya dikembangkan di Pusat Linguistik Terapan dipimpin oleh ahli bahasa, Dr Charles A. Ferguson. Berbasis di Washington, DC, Pusat Linguistik Terapan (CAL) adalah sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk meneliti hubungan antara bahasa dan budaya. Didirikan pada tahun 1959, direktur pertama adalah Charles A. Ferguson yang pernah diberikan program serupa di Timur Tengah di tahun 1921-1998 dan mengajar sebagai profesor di Universitas Harvard. Ferguson dipandu untuk mengembangkan solusi praktis untuk penerapan bahasa dan keprihatinan keaksaraan pemerintah internasional dan nasional.

Proyek awal Ferguson adalah untuk mengembangkan tes yang akan mengukur kemampuan berbahasa dimana bahasa Inggris merupakan bahasa kedua kepada mahasiswa dan pegawai pemerintah. Ferguson dan peneliti linguistik mengembangkan tes TOEFL selama lima tahun pertama.

Sejak akhir 1960-an, tes TOEFL telah dikelola oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga standar pengujian internasional. Antara tahun 1964-2008, sebanyak 24 juta orang yang sebagian besar siswa internasional telah mengambil tes TOEFL.

Test TOEFL terdiri dari test membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Dulu test TOEFL hanya berbasis tes kertas dan tes komputer, namun sejak tahun 2005 tes TOEFL beralih menjadi test berbasis internet yaitu TOEFL iBT.

Tujuan Test TOEFL

TOEFL memiliki dua tujuan umum yaitu: Academic dan General. Dalam bentuk yangsama, sertifikasi rekomendasi TOEFL bisa gunakan untuk kedua hal tadi. Academic adalah menggunakan test untuk tujuan pendidikan, penelitian atau yang berhubungan dengan kegiatan akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia. Untuk paska sarjana, biasanya nilai minimal adalah 550. sedangkan untuk S1 adalah 500General pada umumnya digunakan untuk tujuan pekerjaan, kenaikan pangkat atautugas kerja. Banyak perusahaan yang memasang standar bahasa inggris karyawannyadengan melihat nilai TOEFL – nya. Umumnya, nilai TOEFL minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar.Sepanjang yang saya temui, kisaran nilai TOEFL rata – rata orang indonesia dengan jenjang pendidikan minimal S1 sangat fluktuatif. Bahkan ada beberapa yang tidak mengetahui apa dan untuk apa itu TOEFL (mereka membaca dengan : ”tufl”). Tidak demikian dengan para pengambil jurusan bahasa inggris semasa kuliah. Minimalmereka tahu, apa itu TOEFL. Meski demikian, nilai TOEFL seorang mahasiswa ataululusan jurusan bahasa inggris sekalipun tidak menjamin tinggi. Pada beberapa kalicase recruiment, saya mendapati beberapa applicant mendapatkan nilai TOEFL 300,padahal di lamarannya, yang bersangkutan adalah alumni sebuah ABA (AkademiBahasa Asing).Sedangkan secara umum, fluktuasi nilai TOEFL rata – ratanya berkisar antara 300sampai 600.

Apakah nilai TOEFL seseorang menjamin kemampuan bahasa inggrisseseorang?

Umumnya, orang memahami bahwa bahasa inggris adalah speaking, conversation, cascis cus dan seterusnya. Bahasa inggris mengcover 4 skill utama yaitu: Listening(pencernaan kata melalui pendengaran), Writing (pencernaan kata melalui tulisan dantata bahasanya), reading (pencernaan makna sebuah text bahasa) dan Speaking(mampu mengucapkannya).Berbicara tentang penguasaan bahasa, maka tidak bisa dilepaskan dari penguasaanempat skill tadi, secara sempurna. Namun, banyak yang beranggapan, yang pentingadalah kemampuan mengucapkannya, meski dengan tata bahasa yang penuh toleransidan pilihan kata yang seadanya dan asal ketemu.

Contohnya:

John : Would you drive me to the hospital?

Us : Better go now….

Dari makna pembicaraan, ucapan tersebut memiliki pengertian. Tetapi kita juga tahu,kualitas seseorang diketahui dari caranya berbicara, terlebih penggunaan diksinya(pilihan kata).

1 komentar: